Persatuan Dan Kesatuan Percepat Penanganan Penyebaran Covid-19

Kota Bandung, Wartagaluh.com - Berbuat baik untuk sesama dan lingkungan, kata-kata itu selalu menjadi kalimat pembuka di setiap dimulainya rangkaian kegiatan penanganan percepatan covid-19 gugus tugas Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Bandung. Hari ini merupakan rangkaian ke empat aksi kemanusiaan Pemuda Pancasila Kota Bandung dalam menghadapi pandemi covid-19. Bertempat di posko gugus tugas Jl. Ir. H. Juanda No. 37, tampak semangat tak kenal lelah dari tim relawan. aksi kemanusiaan yang terselenggara atas inisiasi Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Indika Foundatian serta didukung oleh Kideco dan Petrosea ini terfokus pada pembagian paket sembako, penyemprotan disinfektan baik indoor maupun outdoor, pembagian hand sanitizer dan vitamin c, pemasangan stiker, spanduk dan baligo cegah dan gotong royong atasi covid-19 serta pembagian sabun cuci tangan di beberapa tempat vital yang terjadi kerumunan massa.

Berbekal Alat Pelindung Diri lengkap, handsprayer elektrik dan cairan disinfektan standard prosedur kesehatan, tim relawan bergerak ke tempat-tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan tiga mobil, salah satunya mobil bak terbuka yang diperuntukkan menyemprot di jalan-jalan protokol dan jalan pendamping. Tiga tim yang dibentuk mempunyai tugas masing-masing, antara lain tim penyemprot individual yang diperuntukkan menyemprot di perkantoran baik itu instansi pemerintahan ataupun markas kepolisian dan militer, tempat-tempat peribadatan, jalan kecil dan gang. ada juga tim penyemprot yang menggunakan mobil bak terbuka serta tim yang mendistribusikan paket sembako, dimana dalam masing-masing tim memiliki 4 orang relawan.

Teriknya matahari dan panasnya cuaca tidak menyurutkan semangat tim relawan gugus tugas percepatan penanganan pandemi covid-19 Pemuda Pancasila Kota Bandung, keseruan dan kegembiraan selalu menyelimuti setiap pergerakan tim, tidak tampak wajah lelah pada mereka, yang ada adalah tekad bulat untuk berbuat baik kepada masyarakat, bahkan tim relawan cenderung kewalahan ketika beberapa warga masyarakat yang meminta halaman dan di dalam rumah mereka untuk disemprot disinfektan. Pembagian paket sembako diberikan kepada warga masyarakat yang benar-benar memerlukan dan sangat terdampak pandemi covid-19, menyusuri gang-gang kecil, tim relawan bergerak bersama demi tugas kemanusiaan.

Setelah selesai, semua tim bergerak kembali ke posko. Dian Merdiana sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Bandung menjelaskan bahwa mereka telah bergerak dari bulan maret dalam menghadapi pandemi covid-19, saat itu keluarga besar Pemuda Pancasila Kota Bandung melakukan "patungan"  dan hasilnya disalurkan menjadi bantuan-bantuan untuk masyarakat khususnya kota bandung, dan kebetulan sekali saat ini gugus tugas Pemuda Pancasila Kota Bandung mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu gugus tugas cabang yang ditunjuk untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila yang berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Indika Foundation yang juga didukung oleh Kideco serta Petrosea.

Tampak di posko gugus tugas, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Bandung, Bapak Ir. Yayan Suherlan yang terlihat sedang asyik berbincang santai bersama tim relawan, sambil sesekali tertawa dan tidak lupa memberikan nasehat serta semangat kepada semuanya. kepada peliput Bapak Ir. Yayan Suherlan mengatakan "Era demokrasi, selain memberikan efek positif terhadap kebebasan dan kesetaraan hak, juga menunjukan dimensi negatifnya. Demokrasi menjadi panggung adu kekuatan, pemerintah vs masyarakat, masyarakat vs masyarakat.

Mari kita teladani Seorang Rosululloh SAW yang memiliki wawasan berpikir hebat dan luar biasa, bahkan para sahabatnya dipastikan tidak bisa mengimbangi kejeniusan beliau, tetap saja senantiasa mengedepankan Musyawarah dalam setiap mengambil keputusan.

"Persatuan dan kesatuan berada dititik nadir, ketika kondisi ini terus meruncing,".

"Tidak tampak adu gagasan, yang terjadi adalah saling serang dan melemahkan. Masyarakat seperti diadu domba. Masyarakat terbelah dan saling berhadapan,".

Kondisi tersebut, seringkali berkepanjangan di masyarakat. Kendati masalah telah usai, namun perbedaan telah melahirkan 'aku vs kau', 'kamu vs kami'. Sementara 'kita' tersingkirkan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Indonesia sejatinya ada karena kita, bukan karena 'kamu' atau 'kami', terlebih 'aku' apalagi 'kau'," lanjut Yayan.

Kondisi tersebut, dapat diidentifikasi dari sikap pemimpin dalam  memutuskan kebijakan. Seringkali seorang pemimpin hanya mengakomodir kepentingan kelompoknya. Padahal, ketika menjadi pemimpin, maka dia tidak lagi milik kelompoknya. Pemimpin kehilangan sense of crisis dalam menyikapi perbedaan dan kurang peka terhadap kritik dari masyarakat.

"Harusnya pemerintah lebih memiliki sence of crisis, dan mengoptimalkan komunikasi untuk mencapai win win solution dalam menghadapi berbagai persoalan.

Solusi dalam setiap persoalan, kurang memperlihatkan keadilan. Tidak saja kepada manusia, tetapi juga pada kondisi alam dan lingkungan.

  • Bagikan melalui: